Metode, Jenis dan Pengertian Biaya Persediaan (Inventaris)
Biaya persediaan (inventaris) mencakup semua jenis pengeluaran yang terkait dengan manajemen, penyimpanan, dan pengadaan stok barang.
Hal ini merupakan perhitungan penting bagi semua jenia bisnis. Biaya persediaan melibatkan banyak dan jenis biaya, misalnya biaya fasilitas penyimpanan, biaya asuransi terhadap pencurian, biaya penanganan, biaya penyusutan, biaya kerusakan, pajak, keusangan, serta biaya peluang modal.
Bagaimana dengan Biaya Persediaan?
Biaya persediaan seringkali didefinisikan sebagai persentase nilai dari persediaan setiap tahun. Menilai pengeluaran yang terkait dengan persediaan sangatlah penting karena kesalahan dalam hal ini bisa sangat berpengaruh terhadap manajemen dan keuangan perusahaan.
Biaya persediaan (inventaris) memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keuntungan yang dapat diperoleh dari stok. Perusahaan harus mempertimbangkan perubahan yang layak, cara mengurangi biaya dengan efektif, alokasi modal, serta pemilihan produk dan pemasok untuk persediaan.
Semakin besar total aset yang diwakili oleh inventaris, maka akan semakin besar dampaknya pada profitabilitas/keuntungan perusahaan. Biaya penyimpanan yang tinggi sering mengarah pada tingkat persediaan yang rendah dan memerlukan pengisian ulang yang sering.
Jadi, penting untuk secar terus menerus memantau biaya inventaris ini. Jika tidak, hal ini bisa berdampak signifikan pada arus kas dan lambat laun akan menggerogoti keuntungan perusahaan. Temukan keseimbangan yang tepat agar bisnis bisa mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.
Jenis - Jenis Biaya Persediaan
Jenis biaya persediaan sering menjadi mitos bahwa akuntansi reguler bisa memberikan perkiraan yang akurat mengenai biaya persediaan.
Meskipun tidak mungkin untuk melacak semua biaya atau mengalokasikannya dengan sempurna, namun untuk memahami lebih baik tentang biaya persediaan, kamu perlu mengetahui jenis biaya yang terkait dengannya.
Berikut ini adalah beberapa jenis biaya persediaan, antara lain:
1. Biaya Pemesanan Persediaan
Biaya pemesanan persediaan akan terjadi setiap kali pemesanan persediaan dilakukan. Ini juga dikenal sebagai biaya pengaturan.
Biaya - biaya tersebut mencakup, antara lain:
- Biaya Penerimaan
Biaya penerimaan adalah biaya yang timbul saat barang dibongkar di gudang dan diperiksa untuk memastikan kesesuaiannya dengan pesanan serta kebebasan dari cacat/ kerusakan.
- Biaya Administrasi untuk Menyiapkan Pesanan Pembelian
Biaya ini mencakup biaya administratif seperti komunikasi, akuntansi, dan pemrosesan faktur.
- Biaya Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Biaya ini adalah biaya untuk sistem yang digunakan oleh bisnis besar untuk mengurangi biaya proses pemesanan.
- Biaya Transportasi
Biaya transportasi adalah biaya yang muncul saat mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain, seperti ke outlet atau gudang. Tingkat biaya ini sangat bervariasi tergantung pada jenis item dan industri.
- Biaya Pencarian Pemasok dan Mempercepat Pesanan
Biaya ini meruapakan salah saty jenis biaya yang penting bagi bisnis, meskipun tidak selalu konsisten.
Apapun ukuran pesananmu, biaya pemesanan harus selalu diperhitungkan. Total biaya pemesanan meningkat seiring dengan jumlah pesanan yang dilakukan.
Namun, kamu bisa meminimalkan biaya pemesanan dengan melakukan pesanan dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lebih lama dan melepaskan pesanan sesuai kebutuhan.
Biaya pemesanan memiliki hubungan terbalik dengan biaya penyimpanan persediaan. Biaya penyimpanan yang rendah berarti biaya pemesanan yang tinggi, dan sebaliknya.
Organisasi harus memantau pemesanan dan pergerakan biaya untuk menjaga keseimbangan ukuran pesanan dan akhirnya meminimalkan biaya secara keseluruhan.
Biaya pemesanan termasuk dalam kategori biaya overhead dan dialokasikan ke unit yang diproduksi pada setiap periode.
2. Membawa Biaya Persediaan
Biaya penyimpanan persediaan merujuk pada biaya pengeluaran yang terkait dengan aktivitas menyimpan dan memelihara stok di gudang. Hal ini juga dikenal sebagai biaya penyimpanan karena melibatkan menjaga persediaan untuk jangka waktu tertentu.
Biaya - biaya yang biasanya tercatat sebelum stok dijual meliputi:
- Biaya Ruang Penyimpanan
Biaya ruang penyimpanan ini muncul ketika persediaan disimpan di lokasi tertentu. Biaya fasilitas penyimpanan mencakup banyak hal seperti biaya pemeliharaan ventilasi, pemanas, penerangan, pembayaran sewa, pajak properti, dan penyusutan.
- Biaya Risiko Inventaris
Biaya ini terkait dengan risiko kehilangan barang, seperti kerusakan selama pengiriman, kesalahan pengiriman, penipuan oleh pemasok, atau pencurian.
- Biaya Layanan Inventaris
Biaya inventaris melibatkan penanganan fisik barang, seperti penghitungan siklus, pengendalian inventaris, keamanan, asuransi, perangkat keras TI, dan aplikasi yang digunakan.
- Biaya Peluang dari Investasi dalam Persediaan
Jenis biaya ini mengacu pada alternatif yang hilang karena uang yang masih terikat dalam persediaan, misalnya jika uang tersebut diinvestasikan dalam reksa dana atau deposito berjangka.
- Biaya Pendanaan Inventaris
Biaya ini terkait dengan investasi atas nama persediaan dan mencakup bunga atas modal kerja.
- Biaya Tercatat Inventaris
Biaya ini terkait dengan pengelolaan inventaris, baik secara internal maupun melalui penyedia layanan pihak ketiga dan vendor outsourcing.
Semua biaya ini termasuk dalam kategori biaya overhead dan dialokasikan ke unit yang diproduksi pada setiap periode."
3. Biaya Kekurangan (Kehabisan Stok)
Biaya kekurangan merujuk pada situasi ketika suatu bisnis kehabisan stok karena berbagai macam alasan. Istilah ini juga dikenal sebagai biaya kehabisan persediaan karena sifatnya yang krusial.
Beberapa jenis biaya kekurangan tersebut, misalnya:
- Biaya Pengiriman Darurat
Jenis biaya ini muncul ketika kamu harus membayar ongkos tambahan untuk mengganti pemasok atau memastikan pengiriman tepat waktu agar barang sampai ke tujuan tanpa adanya kendala.
- Gangguan Produksi
Beberapa perusahaan terlibat dalam produksi dan penjualan produk. Maka dalam hal ini, ketidaktersediaan stok berarti membayar biaya lain, seperti upah pekerja pabrik yang menganggur bahkan saat produksi berhenti.
- Loyalitas dan Reputasi Pelanggan
Ketidakpuasan pelanggan bisa mempengaruhi loyalitas dan reputasi bisnis. Jika pelanggan beralih ke pesaing, perusahaan akan merasakan dampaknya pada loyalitas pelanggan.
- Permintaan Melebihi Persediaan
Ketika permintaan melebihi stok yang tersedia, maka biaya kekurangan akan muncul. Masalah internal, ketidaktersediaan di pasar, dan keterlambatan pemasok adalah beberapa faktor yang memicu biaya ini.
Jenis Metode Penetapan Biaya Persediaan
1. Metode Penetapan Biaya Persediaan
- Metode FIFO (First In, First Out)
Metode FIFO ini juga dikenal sebagai metode pembelian asli. Asumsinya adalah barang yang dibeli pertama kali akan dijual pertama kali pula. Metode FIFO memastikan ketidakadaan keuntungan atau kerugian pada akun persediaan.
Ini efektif saat harga produk stabil, namun bagaimana jika kondisi tidak menguntungkan? Selama inflasi, laporan operasi mencerminkan keuntungan persediaan, sementara selama deflasi, penurunan keuntungan terlihat.
Baik GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) maupun IFRS (International Financial Reporting Standards) menerima metode FIFO, dan menjadikannya sebagai pilihan yang tepat bagi merek yang ingin beroperasi di luar negeri.
- Metode LIFO (Last In, First Out)
Metode LIFO adalah metode biaya penggantian. Berdasarkan asumsi bahwa barang yang dijual adalah yang terakhir dibeli, metode LIFO berlawanan dengan metode FIFO.
Keuntungan dari metode LIFO adalah menyamakan laba dan rugi selama periode inflasi dan deflasi. Bahan dikeluarkan berdasarkan biaya terkini, menjaga modal riil tetap stabil.
Namun, organisasi yang menangani produk mudah rusak tidak mengikuti LIFO karena tidak mencerminkan aliran stok sebenarnya.
Meskipun GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) menerima LIFO, (International Financial Reporting Standards) tidak mengakui metode ini karena kesulitan dalam pembukuan dan dampaknya pada margin keuntungan dan pajak penghasilan.
- Metode Identifikasi Khusus
Organisasi / Perusahaan menggunakan metode ini untuk produk eksklusif seperti karya seni, perhiasan, atau mobil mewah. Biaya per unit bervariasi berdasarkan pengiriman, produksi, dan faktor lain yang berubah seiring waktu. Pencatatan yang detail dan teliti diperlukan dalam metode ini
- Metode Biaya Persediaan Rata-rata
Beberapa Jenis Metode Penetapan Biaya Persediaan Rat - rata, antara lain:
1. Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode ini berada di tengah-tengah antara metode FIFO dan metode LIFO. Tidak menggunakan harga pertama atau terakhir, melainkan menghitung biaya rata-rata per unit.
Ada dua jenis metode ini, yaitu:
- Rata-Rata Tertimbang
Badan usaha melakukan perhitungan akurat pada setiap pembelian. Ini meminimalkan pengaruh harga sebelumnya dengan mempertimbangkan total biaya dan jumlah keseluruhan.
- Rata-Rata Sederhana
Bahan tidak dibebankan dengan biaya aktual. Perhitungannya berbeda karena mencari perkiraan dengan membagi total harga oleh jumlah unit yang menghasilkan untung atau rugi.
2. Metode Rata-Rata Tertimbang Periodik
Pada akhir periode, perhitungan dilakukan dengan cara membagi total biaya pembelian dengan jumlah keseluruhan. Metode ini lebih baik karena mencakup seluruh biaya dan jumlah.
3. Metode Rata-Rata Sederhana Periodik
Metode ini menetapkan harga penerbitan dihitung pada akhir periode tertentu dengan membagi total harga bahan oleh jumlah unit yang dibeli secara berkala.
4. Metode Penetapan Biaya Persediaan Stok Dasar
Metode ini mirip dengan FIFO, namun dengan penambahan dan modifikasi. Menghitung jumlah minimum persediaan yang harus dipelihara dan memindahkannya dengan biaya aktual setiap akhir tahun fiskal.
Metode ini banyak digunakan dalam industri dengan bahan baku bervariasi untuk mengurangi fluktuasi laba kotor yang tiba-tiba.
Demikianlah uraian tentang Metode, Jenis dan Pengertian Biaya Persediaan (Inventaris). Semoga berguna dan bermanfaat untuk para pembaca semuanya.
Posting Komentar untuk "Metode, Jenis dan Pengertian Biaya Persediaan (Inventaris)"