Penerapan Metode FIFO dalam Persediaan Barang
Metode fifo adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghitung nilai persediaan barang di akhir periode akuntansi. Metode fifo singkatan dari first in first out, yang berarti barang yang masuk pertama kali adalah barang yang keluar pertama kali.
Dengan kata lain, metode fifo mengasumsikan bahwa barang yang dijual adalah barang yang dibeli atau diproduksi lebih dahulu.
Pengertian dan Kelebihan Metode Fifo
Metode fifo merupakan metode yang paling sederhana dan mudah dipahami dalam manajemen persediaan barang. Metode fifo cocok digunakan untuk barang-barang yang memiliki umur simpan yang pendek, seperti makanan, minuman, bahan kimia, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Fifo
Metode fifo juga sesuai dengan alur fisik barang, yaitu barang yang masuk gudang lebih dulu adalah barang yang keluar lebih dulu.
Kelebihan dari metode fifo adalah sebagai berikut:
- Metode fifo menghasilkan nilai persediaan barang yang lebih realistis dan sesuai dengan harga pasar saat ini, karena barang yang tersisa di gudang adalah barang yang dibeli atau diproduksi terakhir.
- Metode fifo menghasilkan laba yang lebih tinggi pada saat inflasi, karena harga pokok penjualan lebih rendah dan harga jual lebih tinggi.
- Metode fifo lebih mudah diaplikasikan dan diawasi, karena tidak perlu menghitung rata-rata harga per unit barang setiap kali ada perubahan harga.
Kekurangan dan Dampak Metode Fifo
Metode fifo juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:
- Metode fifo menghasilkan laba yang lebih rendah pada saat deflasi, karena harga pokok penjualan lebih tinggi dan harga jual lebih rendah.
- Metode fifo dapat menyebabkan distorsi dalam laporan laba rugi, karena laba yang dilaporkan tidak mencerminkan kinerja operasional perusahaan, melainkan dipengaruhi oleh fluktuasi harga barang.
- Metode fifo dapat menyulitkan perbandingan antara perusahaan yang menggunakan metode fifo dengan perusahaan yang menggunakan metode lain, seperti lifo atau average.
Manfaat dari penggunaan metode fifo bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
- Metode fifo dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan barang, karena barang yang lama tidak menumpuk di gudang dan mengurangi biaya penyimpanan dan penanganan.
- Metode fifo dapat meningkatkan akurasi dalam pencatatan persediaan barang, karena tidak perlu melakukan penyesuaian atau penyusutan nilai barang akibat perubahan harga.
- Metode fifo dapat meningkatkan laba dalam jangka pendek, karena dapat memanfaatkan kenaikan harga barang untuk meningkatkan margin keuntungan.
Contoh Penerapan Metode Fifo dalam Bisnis
Berikut adalah contoh penerapan metode fifo dalam bisnis, khususnya perusahaan dagang yang menjual barang jadi:
PT. ABC adalah perusahaan dagang yang menjual produk X. Pada bulan Januari 2024, PT. ABC memiliki transaksi sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Qty Total Harga
1 Jan Stok awal 100 10.000 1.000.000
5 Jan Pembelian 200 12.000 2.400.000
10 Jan Penjualan 150 15.000 2.250.000
15 Jan Pembelian 300 13.000 3.900.000
20 Jan Penjualan 250 16.000 4.000.000
25 Jan Pembelian 400 14.000 5.600.000
30 Jan Penjualan 300 17.000 5.100.000
Untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan (HPP) menggunakan metode FIFO, kita harus mengikuti urutan barang yang masuk dan keluar.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Untuk penjualan pada tanggal 10 Januari sebanyak 150 unit, kita harus mengambil barang dari persediaan awal sebanyak 100 unit dan dari pembelian tanggal 5 Januari sebanyak 50 unit.
Maka HPP untuk penjualan ini adalah:
HPP = (100 x 10.000) + (50 x 12.000) = 1.600.000
Untuk penjualan pada tanggal 20 Januari sebanyak 250 unit, kita harus mengambil barang dari sisa pembelian tanggal 5 Januari sebanyak 150 unit dan dari pembelian tanggal 15 Januari sebanyak 100 unit.
Maka HPP untuk penjualan ini adalah:
HPP = (150 x 12.000) + (100 x13.000) = 3.150.000
Untuk penjualan pada tanggal 30 Januari sebanyak 300 unit, kita harus mengambil barang dari sisa pembelian tanggal 15 Januari sebanyak 200 unit dan dari pembelian tanggal 25 Januari sebanyak 100 unit.
Maka HPP untuk penjualan ini adalah:
HPP = (200 x 13.000) + (100 x 14.000) = 3.800.000
Untuk menghitung persediaan akhir, kita harus mengambil barang dari sisa pembelian tanggal 25 Januari sebanyak 300 unit dan dari pembelian tanggal 30 Januari sebanyak 400 unit. Maka persediaan akhir adalah:
Persediaan akhir = (300 x 14.000) + (400 x 14.000) = 9.800.000
Untuk menghitung total HPP, kita harus menjumlahkan HPP dari setiap penjualan. Maka total HPP adalah:
Total HPP = 1.600.000 + 3.150.000 + 3.800.000 = 8.550.000
Kesimpulan
Metode fifo adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang masuk pertama kali adalah barang yang keluar pertama kali. Metode fifo memiliki kelebihan dan kekurangan, serta dampak bagi perusahaan yang menerapkannya.
Metode fifo cocok digunakan untuk barang-barang yang memiliki umur simpan yang pendek, dan dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan laba dalam jangka pendek.
Posting Komentar untuk "Penerapan Metode FIFO dalam Persediaan Barang"