Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Instruksi Kerja Gudang yang Efektif dan Efisien

Gambar ilustrasi gudang dengan berbagai barang dan aktivitas gudang

Instruksi kerja gudang adalah dokumen yang berisi langkah-langkah, prosedur, dan aturan yang harus diikuti oleh karyawan dan staf gudang dalam menjalankan aktivitas gudang. 

Instruksi kerja gudang bertujuan untuk memastikan kualitas, keamanan, dan ketepatan waktu dalam penanganan barang di gudang.

Instruksi kerja gudang biasanya mencakup beberapa aspek, seperti:

  • Penerimaan barang dari pemasok atau produksi
  • Penyimpanan barang di gudang
  • Pengeluaran barang dari gudang
  • Penataan dan pemeliharaan gudang
  • Penanganan barang rusak atau kadaluarsa
  • Pengawasan dan pengendalian stok barang

Instruksi kerja gudang harus dibuat dengan jelas, rinci, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Instruksi kerja gudang juga harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan gudang masing-masing. 

Tips Membuat Instruksi Kerja (IK) Gudang

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat instruksi kerja gudang yang efektif dan efisien:

1. Tentukan tujuan dan ruang lingkup instruksi kerja gudang

Sebelum membuat instruksi kerja gudang, kamu harus menentukan tujuan dan ruang lingkupnya terlebih dahulu. 

Tujuan instruksi kerja gudang adalah apa yang ingin kamu capai dengan membuat dokumen tersebut, misalnya meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, atau memenuhi standar kualitas. 

Ruang lingkup instruksi kerja gudang adalah batasan atau cakupan dari dokumen tersebut, misalnya jenis barang, lokasi gudang, atau proses yang diatur.

Dengan menentukan tujuan dan ruang lingkup instruksi kerja gudang, kamu akan lebih mudah menentukan isi, format, dan gaya bahasa yang sesuai. Kamu juga akan lebih fokus dan tidak menyimpang dari topik utama.

2. Lakukan riset dan analisis terhadap aktivitas gudang

Setelah menentukan tujuan dan ruang lingkup instruksi kerja gudang, kamu harus melakukan riset dan analisis terhadap aktivitas gudang yang ingin kamu atur. Kamu bisa mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti:

  • Observasi langsung terhadap proses dan kondisi gudang
  • Wawancara atau survei dengan karyawan dan staf gudang
  • Dokumen-dokumen terkait, seperti laporan, faktur, atau surat jalan
  • Standar operasional prosedur (SOP) gudang yang sudah ada
  • Hasil pencarian web yang relevan dengan topik instruksi kerja gudang

Dengan melakukan riset dan analisis, kamu akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang aktivitas gudang yang ingin kamu atur. Kamu juga akan mengetahui masalah, hambatan, atau peluang perbaikan yang ada di gudang.

3. Susun kerangka dan isi instruksi kerja gudang

Setelah melakukan riset dan analisis, kamu bisa mulai menyusun kerangka dan isi instruksi kerja gudang. Kerangka instruksi kerja gudang adalah struktur atau rangkaian dari dokumen tersebut, yang biasanya terdiri dari:

  • Judul
  • Deskripsi singkat
  • Daftar isi
  • Pendahuluan
  • Isi instruksi kerja gudang
  • Penutup
  • Lampiran (jika ada)

Isi instruksi kerja gudang adalah bagian utama dari dokumen tersebut, yang berisi langkah-langkah, prosedur, dan aturan yang harus diikuti oleh karyawan dan staf gudang. 

Isi instruksi kerja gudang biasanya dibagi menjadi beberapa subjudul, sesuai dengan aktivitas gudang yang diatur, misalnya:

  • Instruksi kerja penerimaan barang
  • Instruksi kerja penyimpanan barang
  • Instruksi kerja pengeluaran barang
  • Instruksi kerja penataan dan pemeliharaan gudang
  • Instruksi kerja penanganan barang rusak atau kadaluarsa
  • Instruksi kerja pengawasan dan pengendalian stok barang

Dalam menyusun isi instruksi kerja gudang, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Gunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan konsisten
  • Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan informatif
  • Gunakan nomor, daftar, atau tabel untuk memudahkan pembacaan
  • Gunakan gambar, diagram, atau flowchart untuk memperjelas proses
  • Gunakan simbol, warna, atau huruf besar untuk menekankan poin penting
  • Gunakan contoh, ilustrasi, atau kasus untuk memberikan gambaran nyata

4. Validasi dan revisi instruksi kerja gudang

Setelah menyusun kerangka dan isi instruksi kerja gudang, kamu harus melakukan validasi dan revisi terhadap dokumen tersebut. 

Validasi instruksi kerja gudang adalah proses untuk memeriksa dan memastikan bahwa dokumen tersebut sesuai dengan tujuan, ruang lingkup, dan standar yang ditetapkan. 

Revisi instruksi kerja gudang adalah proses untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahan, kekurangan, atau ketidaksesuaian yang ada di dokumen tersebut.

Dalam melakukan validasi dan revisi, kamu bisa melibatkan pihak-pihak yang terkait, seperti:

  • Manajer gudang
  • Karyawan dan staf gudang
  • Pemasok atau pelanggan
  • Ahli atau konsultan gudang
  • Pihak eksternal, seperti auditor atau regulator

Dengan melakukan validasi dan revisi, kamu akan meningkatkan kualitas, akurasi, dan kredibilitas instruksi kerja gudang. Kamu juga akan menghindari kesalahpahaman, konflik, atau sanksi yang mungkin timbul akibat instruksi kerja gudang yang tidak tepat.

5. Implementasi dan evaluasi instruksi kerja gudang

Setelah melakukan validasi dan revisi, kamu bisa melanjutkan dengan implementasi dan evaluasi instruksi kerja gudang. Implementasi instruksi kerja gudang adalah proses untuk menerapkan dan menjalankan dokumen tersebut di gudang. 

Evaluasi instruksi kerja gudang adalah proses untuk mengukur dan menilai efektivitas dan efisiensi dokumen tersebut dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dalam melakukan implementasi dan evaluasi, kamu harus melakukan hal-hal berikut:

  • Sosialisasikan dan edukasikan instruksi kerja gudang kepada semua pihak yang terlibat
  • Siapkan dan sediakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan
  • Lakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi kerja gudang
  • Kumpulkan dan analisis data dan informasi terkait dengan instruksi kerja gudang
  • Buat dan laporkan hasil dan temuan dari implementasi dan evaluasi instruksi kerja gudang
  • Lakukan tindakan perbaikan atau peningkatan berdasarkan hasil dan temuan tersebut

Dengan melakukan implementasi dan evaluasi, kamu akan memastikan bahwa instruksi kerja gudang berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi gudang. Kamu juga akan mendapatkan umpan balik dan masukan untuk meningkatkan instruksi kerja gudang di masa depan.

Contoh Instruksi Kerja Gudang

aktivitas-gudang

Berikut ini adalah salah satu contoh instruksi kerja gudang, yaitu:

Instruksi Kerja Gudang

A. Tujuan

Instruksi kerja gudang ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada karyawan dan staf gudang dalam melakukan aktivitas gudang, seperti penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, penataan, pemeliharaan, penanganan, dan pengawasan barang di gudang.

B. Ruang Lingkup

Instruksi kerja gudang ini berlaku untuk semua karyawan dan staf gudang yang terlibat dalam aktivitas gudang, baik di gudang bahan baku, produk jadi, maupun barang reject.

C. Tanggung Jawab

  • Manajer gudang bertanggung jawab untuk menyusun, mengimplementasikan, dan mengevaluasi instruksi kerja gudang ini.
  • Supervisor gudang bertanggung jawab untuk mengawasi, mengontrol, dan memberikan bimbingan kepada karyawan dan staf gudang dalam menjalankan instruksi kerja gudang ini.
  • Karyawan dan staf gudang bertanggung jawab untuk mematuhi, melaksanakan, dan melaporkan hasil dari instruksi kerja gudang ini.

D. Prosedur

1. Penerimaan Barang

Penerimaan barang adalah proses untuk menerima, memeriksa, dan mencatat barang yang datang dari pemasok atau produksi ke gudang.

Langkah-langkah penerimaan barang adalah sebagai berikut:

  • Siapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti forklift, hand pallet, timbangan, barcode scanner, komputer, printer, dan kertas.
  • Terima barang yang datang dari pemasok atau produksi sesuai dengan surat jalan atau dokumen pengiriman yang disertakan.
  • Periksa kondisi fisik barang, seperti jumlah, jenis, ukuran, berat, kualitas, dan tanggal kadaluarsa. Jika ada barang yang rusak, cacat, tidak sesuai, atau kadaluarsa, laporkan kepada supervisor gudang dan pemasok atau produksi.
  • Catat data barang yang diterima, seperti nomor surat jalan, nomor batch, nomor barcode, nama barang, jumlah barang, tanggal kedatangan, dan tanggal kadaluarsa. Gunakan barcode scanner dan komputer untuk memudahkan pencatatan.
  • Cetak label FIFO (first in first out) untuk setiap barang yang diterima. Tempelkan label FIFO pada kemasan barang yang mudah terlihat. Label FIFO berisi informasi seperti nama barang, jumlah barang, tanggal kedatangan, dan tanggal kadaluarsa.
  • Buat laporan penerimaan barang yang berisi data barang yang diterima, barang yang rusak, dan barang yang ditolak. Tandatangani laporan penerimaan barang oleh karyawan gudang, supervisor gudang, dan pemasok atau produksi. Simpan salinan laporan penerimaan barang di gudang dan kirim salinan laporan penerimaan barang ke bagian administrasi gudang.

2. Penyimpanan Barang

Penyimpanan barang adalah proses untuk menyimpan, mengatur, dan melindungi barang yang ada di gudang.

Langkah-langkah penyimpanan barang adalah sebagai berikut:

  • Pilih lokasi penyimpanan barang yang sesuai dengan jenis, ukuran, berat, dan frekuensi penggunaan barang. Gunakan sistem penomoran rak atau lokasi untuk memudahkan pencarian barang.
  • Gunakan alat dan perlengkapan yang sesuai untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke area penyimpanan, seperti forklift, hand pallet, atau trolley. Pastikan barang tidak jatuh, terbentur, atau tergores saat dipindahkan.
  • Susun barang di rak atau lokasi penyimpanan dengan rapi, aman, dan efisien. Pastikan barang tidak menumpuk, menimbulkan, atau menghalangi jalan. Pastikan barang yang mudah rusak, mudah terbakar, atau berbahaya disimpan di tempat yang terpisah, terlindung, dan terkunci.
  • Patuhi sistem FIFO (first in first out) dalam penyimpanan barang. Pastikan barang yang masuk lebih dulu keluar lebih dulu. Pastikan barang yang mendekati tanggal kadaluarsa diprioritaskan untuk digunakan atau dikirim.
  • Lakukan pengecekan rutin terhadap kondisi barang yang disimpan, seperti jumlah, kualitas, dan tanggal kadaluarsa. Jika ada barang yang rusak, cacat, tidak sesuai, atau kadaluarsa, laporkan kepada supervisor gudang dan pemasok atau produksi.

3. Pengeluaran Barang

Pengeluaran barang adalah proses untuk mengeluarkan, memeriksa, dan mencatat barang yang keluar dari gudang ke pelanggan atau bagian lain.

Langkah-langkah pengeluaran barang adalah sebagai berikut:

  • Siapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti forklift, hand pallet, barcode scanner, komputer, printer, dan kertas.
  • Terima permintaan pengeluaran barang dari pelanggan atau bagian lain. Periksa ketersediaan stok barang yang diminta. Jika stok barang tidak mencukupi, laporkan kepada supervisor gudang dan pelanggan atau bagian lain.
  • Ambil barang yang diminta dari rak atau lokasi penyimpanan sesuai dengan sistem FIFO (first in first out). Gunakan barcode scanner dan komputer untuk memudahkan pencarian barang.
  • Periksa kondisi fisik barang, seperti jumlah, jenis, ukuran, berat, kualitas, dan tanggal kadaluarsa. Jika ada barang yang rusak, cacat, tidak sesuai, atau kadaluarsa, laporkan kepada supervisor gudang dan pelanggan atau bagian lain.
  • Catat data barang yang dikeluarkan, seperti nomor permintaan, nomor batch, nomor barcode, nama barang, jumlah barang, tanggal pengeluaran, dan tujuan pengeluaran. Gunakan barcode scanner dan komputer untuk memudahkan pencatatan.
  • Cetak surat jalan atau dokumen pengiriman yang berisi data barang yang dikeluarkan. Tandatangani surat jalan atau dokumen pengiriman oleh karyawan gudang, supervisor gudang, dan pelanggan atau bagian lain. Simpan salinan surat jalan atau dokumen pengiriman di gudang dan kirim salinan surat jalan atau dokumen pengiriman ke bagian administrasi gudang.
  • Bungkus atau kemas barang yang dikeluarkan dengan rapi, aman, dan sesuai dengan standar kualitas. Tempelkan label pengiriman yang berisi informasi seperti nama barang, jumlah barang, tujuan pengiriman, dan kontak penerima. Pastikan barang tidak jatuh, terbentur, atau tergores saat dikirim.

4. Penataan dan Pemeliharaan Gudang

Penataan dan pemeliharaan gudang adalah proses untuk mengatur, membersihkan, dan merawat gudang dan fasilitasnya agar tetap bersih, rapi, dan nyaman.

Langkah-langkah penataan dan pemeliharaan gudang adalah sebagai berikut:

  • Buat jadwal penataan dan pemeliharaan gudang secara berkala, misalnya setiap hari, minggu, atau bulan. Tentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan dan staf gudang dalam penataan dan pemeliharaan gudang.
  • Siapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti sapu, pel, kain, sabun, sikat, tangga, obeng, palu, dan gunting.
  • Bersihkan lantai, dinding, atap, rak, dan lokasi penyimpanan barang dari debu, kotoran, atau sampah. Gunakan sapu, pel, kain, sabun, dan sikat sesuai dengan kebutuhan. Buang sampah ke tempat yang sudah disediakan.
  • Rapikan barang yang berserakan, menumpuk, menimbulkan, atau menghalangi jalan. Susun barang sesuai dengan sistem penomoran rak atau lokasi. Pastikan barang tidak menumpuk, menimbulkan, atau menghalangi jalan. Pastikan barang yang mudah rusak, mudah terbakar, atau
  • Rapikan barang yang berserakan, menumpuk, menimbulkan, atau menghalangi jalan. Susun barang sesuai dengan sistem penomoran rak atau lokasi. Pastikan barang tidak menumpuk, menimbulkan, atau menghalangi jalan. Pastikan barang yang mudah rusak, mudah terbakar, atau berbahaya disimpan di tempat yang terpisah, terlindung, dan terkunci.
  • Periksa kondisi rak, lokasi, dan fasilitas gudang, seperti pintu, jendela, lampu, kipas, kamera, alarm, atau sprinkler. Jika ada yang rusak, longgar, atau bermasalah, laporkan kepada supervisor gudang dan lakukan perbaikan atau penggantian sesuai dengan kebutuhan. Gunakan tangga, obeng, palu, atau gunting sesuai dengan kebutuhan.
  • Lakukan pengecekan rutin terhadap kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan gudang. Jika ada yang kurang memenuhi standar, lakukan perbaikan atau peningkatan sesuai dengan kebutuhan. Buat laporan penataan dan pemeliharaan gudang yang berisi hasil dan temuan dari pengecekan tersebut. Simpan salinan laporan penataan dan pemeliharaan gudang di gudang dan kirim salinan laporan penataan dan pemeliharaan gudang ke bagian administrasi gudang.

5. Penanganan Barang Rusak atau Kadaluarsa

Penanganan barang rusak atau kadaluarsa adalah proses untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan menangani barang yang rusak, cacat, tidak sesuai, atau kadaluarsa di gudang.

Langkah-langkah penanganan barang rusak atau kadaluarsa adalah sebagai berikut:

5.1. Identifikasi barang yang rusak atau kadaluarsa dengan menggunakan barcode scanner, komputer, atau pemeriksaan manual. Barang yang rusak atau kadaluarsa biasanya memiliki ciri-ciri seperti:

  • Kemasan yang robek, bocor, atau sobek
  • Warna, bau, atau rasa yang berubah atau tidak normal
  • Tanda-tanda jamur, serangga, atau hama
  • Tanggal kadaluarsa yang sudah lewat atau mendekati

5.2. Isolasi barang yang rusak atau kadaluarsa dari barang lain yang masih baik. Pindahkan barang yang rusak atau kadaluarsa ke area khusus yang sudah ditentukan. Beri tanda atau label yang menunjukkan bahwa barang tersebut rusak atau kadaluarsa. 

Catat data barang yang diisolasi, seperti nomor batch, nomor barcode, nama barang, jumlah barang, tanggal isolasi, dan alasan isolasi. Gunakan barcode scanner dan komputer untuk memudahkan pencatatan.

5.3. Tangani barang yang rusak atau kadaluarsa sesuai dengan prosedur yang berlaku. Ada beberapa cara untuk menangani barang yang rusak atau kadaluarsa, seperti:

  • Mengembalikan barang ke pemasok atau produksi untuk mendapatkan penggantian atau kompensasi
  • Menjual barang dengan harga diskon atau subsidi kepada pelanggan atau pihak lain yang bersedia membeli
  • Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang untuk tujuan lain yang masih layak
  • Membuang barang dengan cara yang aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

5.4. Buat laporan penanganan barang rusak atau kadaluarsa yang berisi data barang yang ditangani, cara penanganan, hasil penanganan, dan biaya penanganan. Tandatangani laporan penanganan barang rusak atau kadaluarsa oleh karyawan gudang, supervisor gudang, dan pemasok atau produksi. 

Simpan salinan laporan penanganan barang rusak atau kadaluarsa di gudang dan kirim salinan laporan penanganan barang rusak atau kadaluarsa ke bagian administrasi gudang.

6. Pengawasan dan Pengendalian Stok Barang

Pengawasan dan pengendalian stok barang adalah proses untuk memonitor, menghitung, dan mengatur jumlah barang yang ada di gudang.

Langkah-langkah pengawasan dan pengendalian stok barang adalah sebagai berikut:

  • Buat jadwal pengawasan dan pengendalian stok barang secara berkala, misalnya setiap hari, minggu, atau bulan. Tentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan dan staf gudang dalam pengawasan dan pengendalian stok barang.
  • Siapkan alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti barcode scanner, komputer, printer, dan kertas.
  • Lakukan pengawasan stok barang dengan menggunakan barcode scanner, komputer, atau pemeriksaan manual. Periksa jumlah, jenis, dan lokasi barang yang ada di gudang. 
  • Bandingkan data stok barang yang ada di gudang dengan data stok barang yang ada di sistem komputer. Jika ada perbedaan atau ketidaksesuaian, laporkan kepada supervisor gudang dan lakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan.
  • Lakukan pengendalian stok barang dengan menggunakan komputer atau aplikasi yang sesuai. Hitung jumlah stok barang yang optimal, minimum, dan maksimum yang harus ada di gudang. Hitung jumlah stok barang yang harus dipesan, dikirim, atau digunakan. 
  • Buat rencana pengadaan, pengiriman, atau penggunaan barang sesuai dengan kebutuhan. 
  • Buat laporan pengawasan dan pengendalian stok barang yang berisi data stok barang yang ada, yang dibutuhkan, dan yang direncanakan. 
  • Simpan salinan laporan pengawasan dan pengendalian stok barang di gudang dan kirim salinan laporan pengawasan dan pengendalian stok barang ke bagian administrasi gudang.

Penutup

Demikianlah instruksi kerja gudang yang harus diikuti oleh karyawan dan staf gudang dalam melakukan aktivitas gudang. 

Instruksi kerja gudang ini dibuat untuk membantu karyawan dan staf gudang dalam menjaga kualitas, keamanan, dan ketepatan waktu dalam penanganan barang di gudang. Instruksi kerja gudang ini juga dibuat untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas gudang.

Instruksi kerja gudang ini dapat direvisi atau diperbarui sesuai dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi di gudang. Jika ada pertanyaan, saran, atau kritik terkait dengan instruksi kerja gudang ini, silakan hubungi manajer gudang atau supervisor gudang. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. 

Kesimpulan

Instruksi kerja gudang adalah dokumen yang berisi langkah-langkah, prosedur, dan aturan yang harus diikuti oleh karyawan dan staf gudang dalam menjalankan aktivitas gudang. Instruksi kerja gudang bertujuan untuk memastikan kualitas, keamanan, dan ketepatan waktu dalam penanganan barang di gudang.

Untuk membuat instruksi kerja gudang yang efektif dan efisien, kamu harus melakukan lima langkah utama, yaitu:

  • Menentukan tujuan dan ruang lingkup instruksi kerja gudang
  • Melakukan riset dan analisis terhadap aktivitas gudang
  • Menyusun kerangka dan isi instruksi kerja gudang
  • Melakukan validasi dan revisi instruksi kerja gudang
  • Melakukan implementasi dan evaluasi instruksi kerja gudang

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu akan dapat membuat instruksi kerja gudang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gudang kamu. Kamu juga akan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas gudang kamu.

Pertanyaan Umum

1. Apa bedanya instruksi kerja gudang dengan SOP gudang?

Instruksi kerja gudang adalah dokumen yang lebih spesifik dan detail daripada SOP gudang. SOP gudang adalah dokumen yang lebih umum dan menyeluruh yang mengatur seluruh operasional gudang. Instruksi kerja gudang adalah bagian dari SOP gudang yang mengatur aktivitas gudang tertentu.

2. Bagaimana cara mengukur efektivitas dan efisiensi instruksi kerja gudang?

Kamu bisa mengukur efektivitas dan efisiensi instruksi kerja gudang dengan menggunakan indikator kinerja utama (KPI) yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup instruksi kerja gudang. Beberapa contoh KPI yang bisa kamu gunakan adalah:

  • Tingkat ketepatan penerimaan barang
  • Tingkat ketepatan pengeluaran barang
  • Tingkat kepuasan pelanggan
  • Tingkat kerusakan atau kehilangan barang
  • Tingkat ketersediaan stok barang
  • Biaya operasional gudang

3. Bagaimana cara mengatasi hambatan atau tantangan dalam implementasi instruksi kerja gudang?

Kamu bisa mengatasi hambatan atau tantangan dalam implementasi instruksi kerja gudang dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Melakukan komunikasi yang efektif dan intensif dengan semua pihak yang terlibat
  • Memberikan pelatihan dan bimbingan yang memadai kepada karyawan dan staf gudang
  • Memberikan insentif dan apresiasi yang sesuai kepada karyawan dan staf gudang
  • Melakukan evaluasi dan tindak lanjut secara berkala dan sistematis
  • Melakukan perbaikan atau peningkatan berdasarkan umpan balik dan masukan yang diterima

4. Apa saja contoh aplikasi atau software yang bisa membantu dalam membuat instruksi kerja gudang?

Beberapa contoh aplikasi atau software yang bisa membantu dalam membuat instruksi kerja gudang adalah:

  • Microsoft Word: aplikasi pengolah kata yang bisa digunakan untuk menulis, mengedit, dan mencetak dokumen instruksi kerja gudang
  • Microsoft Excel: aplikasi pengolah angka yang bisa digunakan untuk membuat, menghitung, dan menganalisis data dan informasi terkait dengan instruksi kerja gudang
  • Microsoft Visio: aplikasi pembuat diagram yang bisa digunakan untuk membuat, menggambar, dan menyajikan gambar, diagram, atau flowchart terkait dengan instruksi kerja gudang
  • Microsoft PowerPoint: aplikasi pembuat presentasi yang bisa digunakan untuk membuat, menampilkan, dan menyampaikan instruksi kerja gudang kepada pihak-pihak yang terkait
  • Google Docs: aplikasi pengolah kata berbasis web yang bisa digunakan untuk menulis, mengedit, dan berbagi dokumen instruksi kerja gudang secara online
  • Google Sheets: aplikasi pengolah angka berbasis web yang bisa digunakan untuk membuat, menghitung, dan menganalisis data dan informasi terkait dengan instruksi kerja gudang secara online
  • Google Slides: aplikasi pembuat presentasi berbasis web yang bisa digunakan untuk membuat, menampilkan, dan menyampaikan instruksi kerja gudang secara online
  • Google Drive: layanan penyimpanan berbasis cloud yang bisa digunakan untuk menyimpan, mengakses, dan berbagi dokumen, data, dan informasi terkait dengan instruksi kerja gudang secara online

5. Apa saja sumber referensi yang bisa digunakan untuk membuat instruksi kerja gudang?

Beberapa sumber referensi yang bisa digunakan untuk membuat instruksi kerja gudang adalah:

  • Buku-buku tentang manajemen gudang, logistik, atau rantai pasok
  • Jurnal-jurnal ilmiah atau artikel-artikel online yang membahas tentang instruksi kerja gudang atau topik terkait
  • Website-website resmi atau terpercaya yang menyediakan informasi atau panduan tentang instruksi kerja gudang atau topik terkait
  • Contoh-contoh instruksi kerja gudang yang sudah ada dari gudang-gudang lain yang sejenis atau serupa
  • Hasil pencarian web yang relevan dengan instruksi kerja gudang atau topik terkait

Referensi: 

https://www.mediascm.xyz/2019/09/instruksi-kerja-ik-gudang.html

https://myrobin.id/untuk-pekerja/tugas-admin-gudang/

https://arthanugraha.com/standard-operating-procedure-sop-barang-masuk-di-gudang/

https://www.hashmicro.com/id/blog/sop-gudang/

https://www.impactfirst.co/id/c/proses-aktivitas-gudang

https://www.workmate.asia/id/blog/sop-gudang-definisi-dan-contohnya/

Mas Pram
Mas Pram "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Instruksi Kerja Gudang yang Efektif dan Efisien"