Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Apa Saja Aliran Supply Chain? 3 Aliran Supply Chain Management

 

Apa saja aliran supply chain? 3 aliran supply chain management
Image by Freepik

Aliran supply chain management adalah proses mengelola aliran barang, uang, dan informasi dari hulu ke hilir atau sebaliknya dalam jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu kepada pembeli akhir. 

Manajemen supply chain (SCM) sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Artikel berikut ini akan membahas tiga macam aliran supply chain dan contohnya. Silahkan disimak hingga selesai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Aliran Barang

Aliran barang adalah aliran bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi dari hulu (pemasok) ke hilir (pelanggan). 

Aliran barang melibatkan aktivitas seperti pengadaan, produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi. Aliran barang harus dikelola dengan baik agar produk dapat tersedia di tempat dan waktu yang tepat dengan biaya yang rendah.

Contoh aliran barang adalah sebagai berikut:

  • Bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, misalnya beras yang dikirim dari petani ke pabrik beras.
  • Produk jadi yang dikirim dari pabrik ke distributor, misalnya beras yang dikemas dan dikirim dari pabrik beras ke distributor beras.
  • Produk jadi yang dikirim dari distributor ke toko atau agen, misalnya beras yang dikirim dari distributor beras ke toko atau agen beras.

Aliran Uang dan Sejenisnya

Aliran uang dan sejenisnya adalah aliran pembayaran, kredit, dan insentif dari hilir ke hulu. Aliran uang dan sejenisnya melibatkan aktivitas seperti penagihan, pembayaran, pengembalian, dan potongan harga. 

Aliran uang dan sejenisnya harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan arus kas, mengurangi risiko, dan memberikan motivasi kepada pihak-pihak yang terlibat.

Contoh aliran uang dan sejenisnya adalah sebagai berikut:

  • Pelanggan yang membayar kepada toko atau agen, misalnya pelanggan yang membeli beras di toko atau agen beras dan membayar tunai atau kredit.
  • Toko atau agen yang membayar kepada distributor, misalnya toko atau agen beras yang membayar kepada distributor beras sesuai dengan jumlah dan waktu yang disepakati.
  • Distributor yang membayar kepada pabrik, misalnya distributor beras yang membayar kepada pabrik beras sesuai dengan jumlah dan waktu yang disepakati.

Aliran Informasi

Aliran informasi adalah aliran data, permintaan, umpan balik, dan komunikasi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Aliran informasi melibatkan aktivitas seperti peramalan, perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. 

Aliran informasi harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan koordinasi, integrasi, dan responsifitas kepada pihak-pihak yang terlibat.

Contoh aliran informasi adalah sebagai berikut:

  • Pabrik yang mengirimkan informasi tentang kapasitas produksi, ketersediaan produk, dan jadwal pengiriman kepada distributor, misalnya pabrik beras yang menginformasikan kepada distributor beras tentang jumlah beras yang dapat diproduksi, disimpan, dan dikirim dalam periode tertentu.
  • Distributor yang mengirimkan informasi tentang permintaan pasar, persediaan, dan pesanan kepada pabrik, misalnya distributor beras yang menginformasikan kepada pabrik beras tentang jumlah beras yang dibutuhkan, tersedia, dan dipesan oleh toko atau agen beras dalam periode tertentu.
  • Toko atau agen yang mengirimkan informasi tentang preferensi pelanggan, kualitas produk, dan layanan purna jual kepada distributor, misalnya toko atau agen beras yang menginformasikan kepada distributor beras tentang jenis, ukuran, dan harga beras yang diminati pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas beras, dan keluhan atau saran pelanggan terkait layanan purna jual.

Selain 3 Aliran Supply Chain Management, apakah ada hal lain yang penting?

Selain tiga aliran tersebut diatas, ada hal lain yang penting dalam SCM, yaitu:

1.Komponen SCM

Komponen SCM adalah elemen-elemen yang terlibat dalam proses pengelolaan aliran barang, jasa, informasi, dan uang dari hulu ke hilir . Komponen SCM terdiri dari:

Pemasok

Pemasok adalah pihak yang menyediakan bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi kepada produsen . Pemasok harus dipilih berdasarkan kriteria seperti kualitas, harga, waktu pengiriman, dan kapasitas.

Produsen

Produsen adalah pihak yang mengolah bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi menjadi produk jadi . Produsen harus mengoptimalkan proses produksi dengan memperhatikan aspek seperti efisiensi, fleksibilitas, dan inovasi.

Distributor

Distributor adalah pihak yang menyimpan, mengangkut, dan mendistribusikan produk jadi dari produsen ke pedagang atau konsumen . Distributor harus meminimalkan biaya logistik dengan memperhatikan aspek seperti lokasi, persediaan, dan transportasi.

Pedagang

Pedagang adalah pihak yang menjual produk jadi kepada konsumen akhir . Pedagang bisa berupa retailer (pengecer) atau wholesaler (grosir). Pedagang harus meningkatkan penjualan dengan memperhatikan aspek seperti pelayanan, promosi, dan harga.

Konsumen

Konsumen adalah pihak yang membeli dan menggunakan produk jadi . Konsumen adalah tujuan akhir dari SCM, karena mereka yang menentukan permintaan dan kepuasan pasar.

Komponen SCM harus saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan SCM, yaitu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan . 

Untuk itu, komponen SCM harus melakukan aktivitas seperti:

Berbagi informasi

Komponen SCM harus berbagi informasi yang relevan dan akurat, seperti data order, status pengiriman, permintaan dan ramalan pasar, persediaan dan ketersediaan produk, dan lain-lain . Informasi ini berguna untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan koordinasi, dan memperbaiki pengambilan keputusan.

Menyelaraskan tujuan

Komponen SCM harus menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan SCM secara keseluruhan, yaitu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan . Tujuan ini harus dijabarkan dalam bentuk sasaran, indikator, dan insentif yang jelas dan terukur.

Berkolaborasi

Komponen SCM harus berkolaborasi dalam melakukan aktivitas SCM, seperti perencanaan, produksi, pengiriman, dan pengembalian . Kolaborasi ini melibatkan komunikasi, negosiasi, dan integrasi antara komponen SCM.

2. Tahapan SCM

Tahapan SCM adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pengelolaan aliran barang, jasa, informasi, dan uang dari hulu ke hilir . 

Tahapan SCM terdiri dari:

Plan (Perencanaan)

Tahap ini adalah tahap dimana komponen SCM menentukan strategi, sasaran, anggaran, dan kebijakan SCM yang sesuai dengan tujuan bisnis mereka . Tahap ini juga melibatkan analisis permintaan dan ramalan pasar, penentuan jumlah dan lokasi fasilitas, penjadwalan aktivitas, dan pengukuran kinerja.

Source (Pemilihan Supplier)

Tahap ini adalah tahap dimana komponen SCM memilih pemasok yang dapat menyediakan bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi dengan kriteria yang diinginkan, seperti kualitas, harga, waktu pengiriman, dan kapasitas . Tahap ini juga melibatkan negosiasi kontrak, pembuatan order, dan pemantauan status pengiriman.

Make (Produksi)

Tahap ini adalah tahap dimana komponen SCM mengolah bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi menjadi produk jadi dengan proses produksi yang optimal, seperti efisiensi, fleksibilitas, dan inovasi . Tahap ini juga melibatkan pengendalian kualitas, pengelolaan persediaan, dan penanganan limbah .

Deliver (Pengiriman)

Tahap ini adalah tahap dimana komponen SCM menyimpan, mengangkut, dan mendistribusikan produk jadi dari produsen ke pedagang atau konsumen dengan biaya logistik yang minimal, seperti lokasi, persediaan, dan transportasi . Tahap ini juga melibatkan pengemasan, penagihan, pembayaran, dan pelacakan pengiriman .

Return (Pengembalian)

Tahap ini adalah tahap dimana komponen SCM menangani pengembalian produk jadi dari konsumen ke produsen atau pemasok karena alasan seperti kerusakan, kesalahan, atau ketidakpuasan . Tahap ini juga melibatkan penyelesaian klaim, perbaikan produk, dan daur ulang.

Tahapan SCM harus dilakukan dengan efektif dan efisien untuk mengoptimalkan aliran SCM, yaitu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan . Untuk itu, tahapan SCM harus didukung oleh teknologi informasi, sistem integrasi, dan manajemen risiko.

3. Prinsip SCM

Prinsip SCM adalah pedoman yang harus diikuti dalam proses pengelolaan aliran barang, jasa, informasi, dan uang dari hulu ke hilir. 

Prinsip SCM terdiri dari:

Segmentasi pelanggan

Prinsip ini mengatakan bahwa komponen SCM harus mengelompokkan pelanggan berdasarkan kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka, dan menyesuaikan produk, layanan, dan strategi SCM sesuai dengan segmen pelanggan tersebut . 

Prinsip ini berguna untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta mengurangi pemborosan dan biaya.

Kolaborasi dengan pemasok dan pelanggan

Prinsip ini menyatakan bahwa komponen SCM harus berkolaborasi dengan pemasok dan pelanggan dalam melakukan aktivitas SCM, seperti perencanaan, produksi, pengiriman, dan pengembalian . 

Prinsip ini berguna untuk meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan integrasi antara komponen SCM, serta mengurangi ketidakpastian, konflik, dan risiko.

Diferensiasi produk

Prinsip ini menyatakan bahwa komponen SCM harus menawarkan produk yang berbeda dan unik dari pesaing, baik itu dalam hal fitur, kualitas, desain, atau harga . Prinsip ini berguna untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk, serta memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan yang beragam.

Pengurangan biaya

Prinsip ini menyatakan bahwa komponen SCM harus mengurangi biaya yang terkait dengan aktivitas SCM, seperti biaya produksi, logistik, persediaan, dan pengembalian . Prinsip ini berguna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta meningkatkan margin dan laba.

Peningkatan kinerja

Prinsip ini menyatakan bahwa komponen SCM harus meningkatkan kinerja mereka dalam hal kualitas, waktu, fleksibilitas, dan inovasi . Prinsip ini berguna untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan reputasi, serta meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Prinsip SCM harus diterapkan dengan konsisten untuk meningkatkan manfaat SCM, yaitu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan . Untuk itu, prinsip SCM harus didukung oleh budaya, komitmen, dan kepemimpinan yang kuat dari semua komponen SCM .

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga macam aliran supply chain, yaitu aliran barang, aliran uang dan sejenisnya, dan aliran informasi. Ketiga aliran supply chain ini saling berkaitan dan mempengaruhi kinerja supply chain secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aliran supply chain dengan baik agar dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang aliran supply chain dan manajemen supply chain. Jika kamu memiliki pertanyaan, komentar, atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.

Sumber Referensi:

  • https://www.investopedia.com/terms/s/supplychain.asp
  • https://www.investopedia.com/terms/s/scm.asp
  • https://www.tradegecko.com/blog/what-are-the-three-flows-of-supply-chain
  • https://www.slideshare.net/AnkitGupta1409/supply-chain-management-30212897
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S221282711630702X
  • https://student-activity.binus.ac.id/himtri/2018/05/20/logistik-dan-manajemen-rantai-pasok-supply-chain-management/

Aulia Agus
Aulia Agus Hidup itu seperti cermin. Jika Anda menghadapinya dengan senyuman, maka hidup akan tersenyum kembali kepada Anda

Posting Komentar untuk "Apa Saja Aliran Supply Chain? 3 Aliran Supply Chain Management"